IKHLAS



Jejak bakti seorang cucu kepada nenek tercintanya. Sumber foto, Deni Irawan.
Keihlasan jika dilihat dari sudut pandang syariat merupakan salah satu dari dua syarat diterimanya ibadah kita. Setiap ibadah harus di lakukan dengan ikhlas dan ittiba (mengikuti contoh dari rasulullah). Jika kita kaji lebih dalam lagi ada perbedaan yang mendasar antara nilai ikhlas dan ittiba. hampir semua ulama sepkat, siapapun yang melakukan amalan tanpa keihlasan maka amalnya di tolak. artinya tidak ada alasan untuk kita tidak ihlas dalam beribadah.


sementra orang yang melakukan amalan- amalan tanpa mengikuti contoh dari Rasulullah Saw. masih mungkin diterima oleh Allah Swt. bila seorang itu telah berusaha untuk mengikuti sunnahnya. dengan demikian selalu ada pembenaran dan alasan seseorang untuk tidak melakukan ittiba tetapi tidak ada alasan untuk kita tidak ihklas dalam hal beribadah.

Lawan dari Ikhlas ini adalah Riya' .
Ikhlas yang tidak disertai dengan sifat riya' semata mata hanya kepada Allah Swt.karna sejatinya ikhlas itu adalah sebagaimana yang telah digambarkan dalam surat Al Ikhlas, dimana jika dikaji tidak titemukan kata-kata ikhlas didalam surat tersebut. artinya soal keihlasan itu cukup diri kita dan Allah sajalah yang tau supaya kita bisa terhindar dari yang namax riya'. sejatinya beramal karna Allah inilah yang disebut dengan ahli ibadah dan beribadah atas kehendak Allah inilah sifat hamba Allah. Dengan demikian raganya ibadah adalah hukum- hukum Allah dan Assunnah sementara jiwanya ibadah adalah Ikhlas dengan kata lain Ruhnya Amal itu adalah Ikhlas.

sebagaimna yang tercantum dalam Qs. Al-Bayyinah : 5
Dan mereka hanya diperintahkan semata-mata untuk beribadah kepada Allah secara ikhlas lagi lurus agamanya.
inilah bukti pentingnya keihlasan dalam hal beribadah.

Setiap individu, dan kelompok tertentu dengan mudah mengklaim tatacara ibadahnya adalah yang paling benar, dan cara berdakwahnya yang paling lurus atau cara berpakaiannya yang paling tepat dengan ajaran As sunnah. tetapi soal ke Ikhlasan ini sama sekali tidak bisa diklaim oleh siapapun.
sangat tidak pantas kedengarannya jika seseorang mengaku dalam soal berdakwah dan ibadah dia paling ikhlas dibanding siapapun. karena soal keihlasan ini semakin diklaim dan dibicarakan semakin jelas pula ketidak ihlasan seseorang dan semakin jelas pula hasrat orang tersebut untuk dipuji dan keinginnannya untuk di anggap dirinya lebih baik dari orang lain.

Dengan Iman, Ilmu dan Amal kita berjuang yakinlah  semoga harapan dan tujuan kita tercapai.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan kita bisa menerapkan sifat ikhlas yang sesungguhnya dalam diri kita sebagai hamba Allah Swt. Amin







0 komentar:

Posting Komentar